https://drive.google.com/file/d/1KoLen4CRHDkYH_lVLZ3WAvSG002luU9G/view?usp=drivesdk
DREAMS DO COME TRUE
Share your mind by words
Rabu, 09 September 2020
Katalog Oriflame September 2020
https://drive.google.com/file/d/1KoLen4CRHDkYH_lVLZ3WAvSG002luU9G/view?usp=drivesdk
Rabu, 30 Desember 2015
THE CULTURE OF ASLI ETHNIC IN PENEBAL VILLAGE
Penebal village located
in the district Bengkalis area which has an area about 36 km. There are some
ethnic are scattered in several hamlets in the Penebal village, they are Malay 60%, Javanese 15%, Tionghua 2%, Asli
20%, others 3%. Which will be discussed in this paper is an Asli ethnic and
their culture.
Asli ethnic is one of the isolate ethnic which are
scattered in several regions in Bengkalis district, one of them in the Penebal village.
The amount of the Asli ethnic inhabitants
of the Penebal village ranks second after Malay rate that is equal to 20% of the total
population. An Asli ethnic is who first occupied the Penebal village previously
migrated from the Sungai Rawa, the Sumatran region. There are several ethnics
of the descendants of the Asli ethnic that are Akit ethnic, Anak dalam ethnic,
Pemantang ethnic and Sakai ethnic. The ethnic contained in Bengkalis called
Asli ethnic.
Asli ethnic first also called
forest ethnic because living in forest areas and are dependent on forest
products in addition to relying on the river as a source of livelihood. They
were hunting, gathering, and fishing. In ancient times the staple food of Asli
peoples is sago, side dishes obtained from hunting and seafood such as clams
and snails or the like. Clothes and their houses as uninhabitable yesterday but
know is better, they are accustomed to barefoot when traveling to the forest,
sea and anywhere.
Asli ethnic animistic
belief is that trust in the spirit contained in the trees and other objects.
Although they are still embrace animism
at the moment, but they are often referred to as bandwagon ethnic. Because they
often follow the celebration of Tionghua ethnic and Malay ethnic.
Since 2000 Asli ethnic
in the Penebal village began to receive attention from Penebal government, with
Aslli ethnic held union movement. At first Asli people live separately from one
another, then the Penebal village government build 40 units of housing for Asli ethnic and
placed in an area of Asli population located in the fourth hamlet in Anak
Kembung named Gebak alley.
The language used by
Asli ethnic is generally the same as the language of the local Malay community,
but the dialect used somewhat different. Often also sound like nothing that
prevents their voices to come out. For Asli peoples who are less socializing
with the Malay community, usually in part a language they do not understand.
Examples of the
language used and understood by the Malay community is "Mika hendak
kemanak?" Which means where are you going ?, "tiadek" means no,
and others.
In religious practice,
more Asli ethnic led to the Buddhist religious rituals. It is also based on
local issues say that the majority elders ethnic ritual practice that is
difficult to understand, they deliver foods on the banks of the river, in the
woods or in a places that is in trust as the owner of the great spirit. The
food served was unusual in place above the thatch woven sheath decorated with
palm leaves and in the use of a rope hanging on the tree - the tree. The way
their treatment is still very primitive. They rarely seek treatment at a
medical team, they are more trusting supernatural powers that can cure them.
From year to year of
their original culture eroded, they blend in with the Malays and the Chinese
men that affect their lives a little pattern. Some of them already with the
times, the use of motorcycles as a means of transportation, but not a few also
who still choose to walk. And several of them begin to check their healthy to
medical treatment.
Advances in technology
have penetrated into their settlement, it is evidenced by some of those who
already have a household electronic goods such as televisions, washing machine,
rice cooker, etc. However, they are not so concerned about education, they
prefer their children to work rather than continuing education. Educational
facilities do not they use it well. Few of those who want to send their
children, and even then not until college.
One of their work
culture that still they are doing is making thatched roofs. Their lives depend
on sago palm tree as food and livelihood. Asli ethnic more like a job which is
called "Money raised" meaning they seem to be more like doing the
work in a day or a few days they directly receive money for their work.
Therefore, they still exist makes the roof of thatch fell the tree.
Nowadays Asli ethnic
don’t have interesting spesific tradition and art culture like long time ago.
Last time. in merriage ritual they used a dog for asking agreement of marriage,
but now they follow tionghua’s merriage tradition and ritual funeral. The thing that we can see to difference their
athnic to other ethnic is from their face and their language, other than that
is almost same.
Source :
- Penebal village office
- Penebal Socialite
- The Asli people
- Photos from Penebal documentary and field collecting taken 03 desember 2014
Rabu, 21 Oktober 2015
English Literature, Without You
Without You
My
hand is trembling clucthed a piece of paper that many times fail to reach
because of attack of wind that breeze pass through the gaps of my house wall
that begin to moldy. The sound of small spots of rain start to change like the
sound of stones bear down upon the old roof of my house. White lights
occasionally sneaked in, like dazzling
light of photography, but at least after wait for within seconds that
light is not followed by the hard sound of thunderclap that always give a turn
to my heart. In the corner of room, companion by a bamboo water scoop light, I
begin to read the sentences written in this white paper. But in several times,
there is one by one the drop of water wetting a piece of paper that written by
black ink. I don’t know that’s water of rain that dropped from the leak roof of
my house, or the drop of water from my eyelis that caused by clod of miss
freezing over in my heart. However the cold of high wind that breeze and the
rain that so much more rend the clarity of night, all of that was not cold as
my miss to my chlidren that for years didn’t have sufficient time to visit me,
that always loyal stay in this small hut alone with the sweet memories in the
past build the small family together with husband that already anchor beaten
me.
04 October 2014
Tanpamoe
Gemetar tanganku
meraih secarik kertas yang berkali-kali gagal kuraih karena terpaan angin yang
berhembus melalui celah-celah dinding rumahku yang mulai lapuk. Suara
rintik-rintik hujan mulai berubah seakan
deruman batu-batu menjatuhi atap rumah tuaku. Cahaya-cahaya putih
sesekali menyelinap masuk, bagaikan cahaya fotografi yang menyilaukan, tapi
setidaknya setelah menunggu beberapa detik, cahaya itu tidak diiringi dentuman
keras yang kerap kali membuat jantungku tersentak. Di sudut ruangan, ditemani sebuah lampu
canting, aq mulai membaca kalimat-kalimat yang tertulis didalam kertas putih
itu. Namun dalam beberapa saat, ada satu demi satu titik air membasahi secarik
kertas bertulisan tinta hitam itu. Entah itu air hujan yang menetes dari atap
rumahku yang bocor, ataukah tetesan air dari pelupuk mataku yang berpunca dari
segumpal rindu yang membeku dihati. Bagaimanapun dinginnya kencang angin yang berhembus dan hujan yang kian memecah
keheningan malam, semua itu tak sedingin rinduku pada anak-anakku yang bertahun-tahun tak sempat mengunjungiku, yang
masih setia tinggal di gubuk kecil ini sendiri bersama kenangan indah masa lalu
membangun keluarga kecil bersama suami yang kini telah berlabuh mendahuluiku.
Kasih Rindu Jami'atul Muawwanah Koto Raja
Koto Raja, Ramadhan 2015
Aku Slalu Merindukan Saat Ini,,
Secebis kebersamaan yang teramat manis di antara tekanan kisah pahit.
Meskipun Aku Berpeluang mendatanginya lagi dan berkumpul bersama..
Rasanya takkan persis sama,, takkan terulang kembali..
Semoga kedepannya akan terukir cerita yang lebih maniss.. :)
Aku Slalu Merindukan Saat Ini,,
Secebis kebersamaan yang teramat manis di antara tekanan kisah pahit.
Meskipun Aku Berpeluang mendatanginya lagi dan berkumpul bersama..
Rasanya takkan persis sama,, takkan terulang kembali..
Semoga kedepannya akan terukir cerita yang lebih maniss.. :)
MAKALAH BIOLOGI LENGKAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Tumbuh dan berkembang merupakan
salah satu ciri dari mahluk hidup. Setiap yang bernyawa akan mengalami hal itu.
Mahluk hidup akan tumbuh dewasa bila pertumbuhan dan perkembangannya dapat
berjalan dengan selaras dan seimbang baik secara fisik maupun mentalnya.
B. Rumusan
Masalah
·
Apa pengertian pertumbuhan dan perkembangan?
·
Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan?
·
Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan?
·
Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pada hewan?
C. Tujuan
Tujuan di buatnya makalah ini adalah untuk mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dan tumbuhan, faktor apa saja yang
dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dan hewan dan
bagaimana proses pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dan tumbuhan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pertumbuhan dan Perkembangan
1.
Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
·
Pertumbuhan adalah suatu proses penambahan jumlah dan
volume sel pada makhluk hidup yang bersifat kuantitatif dan irreversibel.
·
Perkembangan adalah suatu proses menuju tingkat
kedewasaan yang bersifat kualitatif.
2.
Ciri-Ciri Pertumbuhan dan Perkembangan
a.
Ciri-Ciri Pertumbuhan
·
Bersifat kuantitatif (dapat dihitung atau dapat
dinyatakan dalam suatu bilangan)
·
Bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk
semula)
·
Terdapat jaringan meristem pada tumbuhan
b. Ciri-Ciri
Perkembangan
·
Bersifat Kualitatif (tidak dapat dihitung)
·
Terdapat pada alat perkembangbiakan atau reproduksi
B.
Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
1.
Faktor Internal
Faktor dalam
(internal) merupakan faktor yang berasal dari dalam tubuh makhluk hidup itu
sendiri. Faktor-faktor yang termasuk ke dalam faktor dalam (internal) antaran
lain sebagai berikut :
a.
Gen
Gen
merupakan sifat yang tidak tampak dari luar. Gen terbentuk dari sejumlah asam
nukleat yang tersusun dalam makromolekul yang disebut DNA. Gen berfungsi
sebagai pembawa faktor keturunan, sehingga sifat yang dimiliki oleh induk akan
diturunkan kepada keturunannya.
Masing-masing
jenis (species), bahkan masing-masing individu memiliki gen untuk sifat
tertentu seperti: cepat tumbuh, berbatang tinggi, berbatang pendek, berbuah
lebat, berbuah jarang.
2
b.
Hormon
Hormon
merupakan senyawa organik pada manusia, sebagian hewan dan tumbuhan. Hormon
dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang merupakan kelenjar buntu. Hormon
mempengaruhi reproduksi, metabolisme, serta perumbuhan dan perkembangan.
1.
Hormon pada tumbuhan
Hormon yang
tedapat yang mempengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan diantaranya yaitu:
v Auksin
Hormon auksin merupakan senyawa kimia Indol Asetic Acid (IAA) dihasilkan
dari sekresi pada titik tumbuh yang terletak pada ujung tunas (terdiri atas
batang dan daun), ujung akar daun muda, bunga, buah dan kambium. Jika hormon
auksin berada di ujung tunas, maka akan diangkut oleh jaringan berkas pembuluh
(xilem dan Floem) menuju ke tunas untuk tumbuh dan memanjangkan sel-sel
jaringan batangnya.
Hormon auksin di produksi di bagian koleoptil ujung tunas lalu di angkut oleh
jaringan pembuluh angkut menuju tunas, selanjutnya tunas akan tumbuh menjadi
bagian akar, batang, dan daun. Pada tunas batang, auksin akan berkumpul dibawah
permukaan batang yang menyebabkan sel-sel jaringan dibawah permukaan batang
tersebut akan tumbuh lebih cepat dari sel-sel diatas permukaan batang. Hal ini
disebabkan karena hormon auksin sangat peka terhadap panas/sinar matahari dan
akan merusak auksin dan auksin tersebut akan menghambat pertumbuhan.
Selain berfungsi sebagai merangsang perpanjangan sel-sel batang dan
memperhambat pemanjangan sel-sel akar, juga berfungsi merangsang pertumbuhan
akar samping (lateral)dan akar serabut yang berfungsi sebagai penyerapan air
dan mineral, mempercepat pembelahan sel-sel titik tumbuh kambium akar dan
batang, menyebabkan terjadinya diferensiasi sel menjadi jaringan berkas angkut
xilem dan merangsang terjadinya pembentukan bunga dan buah.
v Giberelin
Secara alami hormon giberelin terdapat pada buah dan biji saat berkecambah.
Giberelin adalah zat tumbuh yang sifatnya sama dengan hormon auksin, akan
tetapi fungsinya sedikit berbeda dengan giberelin . fungsi gibrelin adalah
membantu pertumbuhan tunas/embrio,
4
menghambat
perkecambahan dan pembentukan biji. Hal ini terjadi apabila giberelin diberikan
kepada bunga maka buah yang terbentuk menjadi buah tak berbiji dan sangat
mempengaruhi pemanjangandan penambahan sel.
v Sitokinin
Ada dua jenis hormon sitokinin, yaitu zeatin (merupakan sitokinin alami yang
terdapat pada biji jagung) dan kitenin yang merupakan sitokinin buatan.
Fungsi sitokinin adalah untuk merangsang pembelahan sel, memperkecil dominasi
apaikal, mengatur pembetukan bunga dan buah, menghambat proses penuaan. Efek
sitokinin berlawanan dengan auksin pada tumbuhan. Contoh, jika sitokinin banyak
diberikan maka akan bayak tumbuh tunas, tetapi jika diberikan sedikit akan
terbentuk banyak akar. Hal ini terjadi karena sitokinin dapat menghentikan
dominasi pertumbuhan kuncup atas (apikal) dan merangsang kuncup samping
(lateral).
v Asam absisat
Merupakan hormon yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman (inhibitor) yang
kerjanya berlawanan dengan auksin dan giberelin, dengan jalan memperlambat
kecepatan pembelahan dan pembelahan sel. Asam absitat akan aktif pada saat
tumbuhan pada kondisi yang kurang baik, karena pada saat tumbuhan mengalami
kondisi yang kurang baik, misalnya kekurangan air d musim kering, maka tmbuhan
tersebut mengalami dormansi yaitu daun-daunyaakan digugurkan dan yang
tertinggal adalah tunas-tunasnya. Dalam keadaan demikian asam absisat
terkumpul/terakumulasi pada tunas yang terletak pada sel penutup stomata, dan
menyebabkan stomata tertutup, sehinga penguapan air berkurang dan keseimbangan
air dalam tubuh tumbuhan terpelihara sehingga pertumbuhan tunasnya
terhambat yang menyebabkan tunasnya terhambat yang disebabkan melambatnya
kecepatan pembelahan dan pembesaran sel-sel tunasnya.
Fungsi asam absisat yaitu dapat mengurangi kecepatan pertumbuhan dan
pemanjangan sel pada daerah titik tumbuh, seperti pada pengguguran daun dan
mendorong dormansi biji agar tidak berkecambah.
5
v Gas Etilen
Gas etilen adalah gas yang dihasilkan oleh buah yang sudah tua sehingga buah
menjadi matang. Jika buah tua yang masih berwarna hijau disimpan dalam tempat
tertutup dan dibiarkan beberapa hari, akhirnya menjadi matang dan berwarna
kuning sampai merah. Hal ini di karenakan keluarnya gas etilen.
Fungsi etilen adalah menyebabkan bah menjadi masak, menyebabkan batang menjadi
kokoh dan tebal, dapat memacu pembuangan, yang bekerja sama dengan auksin dan
bersama giberelin dapat mengatur perbandingan bunga betina dan jantan pada
tumbuhan berumah satu.
v Asam
Traumalin
Asam traumalin di sebut sebagai hormon luka/kambium karena hormon ini berperan
apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan. Jika terluka tumbuhan akan
merangsang sel-sel di daerah luka menjadi bersifat meristem lagi sehingga mampu
mengadakan pembelahan sel untuk menutup luka tersebut.
v Kalin
Kalin merupakan hormon yang berfungsi untuk memacu pertumbuhan organ tumbuhan,
di antaranya:
1.
Rhizokalin, dapat memacu pertumbuhan akar
2.
Kaukalin, dapat memacu pertumbuhan batang
3.
Fitokalin, dapat memacu pertumbuhan daun
4.
Anthokalin, dapat memacu pertumbuhan bunga.
2.
Hormon pada hewan
Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin (kelenjar buntu) dan dibawa oleh darah
ke organ sasaran sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan
termasuk manusia.
a.
Kelenjar Hipofisis Menghasilkan
·
Somatotrof - Mempengaruhi pertumbuhan
·
Tirotropin - Mempengaruhi kerja kelenjar tiroid
·
Prolaktin - Mempengaruhi pengeluaran air susu
·
Gonadotropin - Mempengaruhi kerja kelenjar kelamin
6
·
ACTH - Mempengaruhi kerja kelenjar Adrenalin
·
ADH - Mempengaruhi pengeluaran urine
·
Oksitosin -
Mempengaruhi kontraksi otot rahim saat melahirkan.
b.
Tiroid menghasilkan Tiroksin : Mengatur metabolisme
zat dan pertumbuhan.
c.
Paratiroid menghasilkan Parathormon : Mengatur kadar
kalsium dalam darah.
d.
Adrenalin menghasilkan Adrenalin : Mengatur kadar gula
darah dengan mengubah glikogen menjadi glukosa.
e.
Pankreas menghasilkan Insulin : Mengatur kadar gula
darah dengan mengubah glukosa menjadi glikogen.
f.
Testis menghasilkan Testosteron : Mempengaruhi
ciri-ciri kelamin sekunder pria.
g.
Ovarium menghasilkan Estrogen dan Progresteron :
Mempengaruhi ciri-ciri kelamin sekunder wanita.
2.
Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan yang
mempengaruhi pertumbuhannya. Faktor eksternal diantaranya yaitu:
a.
Cahaya /Sinar Matahari
Pada dasarnya mahluk hidup memerlukan sinar matahari begitupun dengan tumbuhan.
Karena sinar mata hari merupakan sumber energi yang digunakan untuk proses
berlangsungnya fotosintesis didalam daun tumbuhan hijau. Dari proses
fotosintesis akan dihasilkan zat makanan yang sangat berpengaruh terhadap
pembelahan sel pada pertumbuhan tanaman.
b.
Suhu (temperatur)
Setiap proses pertumbuhan selalu dipengaruhi oleh suhu lingkungannya. Agar
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan optimal, maka diperlukan adanya suhu
ideal yang disebut temperatur optimum.
c.
Kelembapan udara
Kelembapan udara di sekitar tumbuhan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan tersebut. Umumnya tanah dan udara di sekitar yang
lembab (airnya cukup) akan sangat baik atau cocok bagi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, karena pada kondisi seperti itu tanaman menyerap banyak
air dan penguapan (transpirasi) air semakin menurun, sehingga memungkinkan
cepat terjadinya pembelahan dan pemanjangan sel-sel untuk mencapai ukuran maksimum.
7
d.
Air dan unsur hara tanah
Air mutlak diperlukan oleh tumbuhan karena tidak mungkin tumbuhan dapat tumbuh
dan berkembang tanpa air. Air memiliki fungsi bagi tumbuhan diantaranya:
ü Fotosintetis
ü Mengedarkan
hasil fotosintesis keseluruh bagian tumbuhan
ü Sebagai
pelarut inti sel dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
ü Menentukan
proses transportasi unsur hara yang ada didalam tanah
ü Berperan
dalam proses metabolisme sel.
Jika tumbuhan mengalami kekurangan unsur hara maka pertumbuhan dan
perkembangannya akan mengalami gangguan atau hambatan.
Unsur hara atau nutrisi dalam jumlah banyak yang di butuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan di sebut unsur makro, misalnya karbon,
oksigen , nitrogen, hidrogen, sulfur, fosfor, kalsium, dan magnesium. Adapun
nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit unsur mikro, misalnya besi, klor,
mangan, boron, seng tembaga, dan nikel.
e.
Derajat keasaman
Derajat keasaman atau PH tanah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan suatu tanaman. Contohnya tanah yang bersifat asam terhadap tanah
padsolik merah kuning (PMK), agar tanaman dapat tumbuh dengan baik maka jenis
tanah ini di tambahkan keasaman dengan pengapuran.
C.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan terdiri atas pertumbuhan primer dan pertumbuhan
skunder
1.
Pertumbuhan primer
Terbentuknya
bunga, dimulai dari alat kelamin betina atau putik yang mengandung sel telur (ovarium)
lalu dibuahi oleh alat kelamin jantan atau benang sari yang mengandung sel
sperma dan akhirnya membentuk lembaga atau zigot. Sel induk lembaga atau zigot
ini mengalami proses perkembangan yang ditandai dengan adanya periode
perlambatan pertumbuhan atau tidak ada sama sekali pertumbuhan, sehingga bentuk
zigot tidak mengalami perubahan atau tidak mengalami pertambahan ukuran
panjang.
Proses
perkembangan zigot dimulai dari sel induk yang membelah secara meiosis
menghasilkan empat sel haploid, artinya satu sel besar dan tiga sel kecil yang
8
melebur/melarut ke dalam sel besar.
Selanjutnya sel haploid itu menyusun atau mengumpulkan energi dari zat-zat
makanan untuk melakukan pembelahan berikutnya secara mitosis.
Pembelahan
mitosis sebenarnya adalah awal dimulainya proses pertumbuhan embrionik yang
ditandai dengan adanya periode percepatan pertumbuhan akibat terjadinya
pembelahan sel bertahap secara cepat dan terus menerus menghasilkan dua sel,
empat sel, delapan sel, enam belas sel dan seterusnya, sehingga terjadi
penambahan/pemanjangan ukuran selnya. Selanjutnya membentuk kumpulan atau
kelompok yang tumbuh menjadi embrio atau jaringan meristem atau jaringan
embrional, kemudian jaringan meristem ini tumbuh dan berkembang menjadi
kecambah hingga dewasa.
a. Pertumbuhan
pada embrio
Proses
pertumbuhan dan perkembangan embrio pada tumbuhan sering disebut sebagai
perkecambahan. Perkecambahan merupakan permulaan atau awal pertumbuhan embrio
didalam biji. Biji yang berkecambah dapat membentuk planula karena didalamnya
mengandung embrio. Embrio atau lembaga mempunyai tiga bagian, yaitu radikula
(akar lembaga), kotiledon (daun lembaga), kaulikalus (batang lembaga).
Pada
perkecambahan ada dua jenis :
Perkecambahan
epigeal
Hipokotil tumbuh memanjang yang
mengakibatkan kotiledon dan plumula sampai keluar ke permukaan tanah, sehingga
kotiledon terdapat diatas tanah.
Perkecambahan
hipogeal
Terjadinya pertumbuhan memanjang
dari epikotil sehingga menyebabkan plumula dan menembus pada kulit bijinya yang
nantinya akan muncul diatas tanah, sedangkan kotiledonya masih didalam tanah.
b. Pertumbuhan
pada ujung akar
Setelah
proses perkecambahan, akan terbentuk tanaman muda dan pertumbuhan selanjutnya
akan ditentukan oleh aktivitas dari jaringan meristem yang terdapat pada titik
tumbuh. Jaringan meristem primer ini terdapat pada ujung akar dan ujung batang
yang sangat memungkinkan bertambah tinggi atau panjangnya tanaman.
9
Pada akar terdapat daerah pembelahan sel, daerah ini
terdapat dibagian ujung. Sel-sel pada daerah ini aktif membelah dan sifatnya
tetap meristematik. Dibelakang daerah pembelahan merupakan daerah yang tiap
selnya memiliki aktivitas untuk membesar dan memanjang, daerah ini dinamakan
daerah pemanjangan sel.
Setelah
sel-selnya membelah dan memanjang maka sel-selnya akan terdiferensiasi menjadi
sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi yang khusus. Daerah ini disebut
sebagai daerah diferensiasi . kemudian sel-sel dibelakang titik tumbuh akan
membentang dan terdiferensiasi menjadi jaringan-jaringan akar yaitu epidermis,
korteks, endodermis dan silinder pusat.
c.
Pertumbuhan pada ujung batang
Sama halnya
dengan akar, pada ujung batang juga terdapat titik tumbuh. Titik tumbuh batang
dilindungi oleh balutan bakal daunnya. Pertumbuhan dan perkembangan sama halnya
dengan terjadi pada akar, yaitu terdapat daerah pembelahan (meristematik),
daerah pemanjangan dan daerah diferensiasi.
Pada ujung
batang di titik tumbuh (meristem apikal) terdapat bakal daun. Pada bagian atas
daun tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan permukaan bawah daun, sehingga
daun yang muda akan melengkung di atas titik tumbuh.
Pada daerah
pemanjangan, sel-selnya akan tumbuh membesar dan memanjang serta jaringan
pembuluh sudah mulai tambak. Pada daerah diferensiasi akan membentuk beberapa
jaringan yaitu epidermis, korteks, dan silinder pusat.
Setelah
pertumbuhan tanaman muda sehingga mencapai tanaman dewasa, proses pertumbuhan
tanaman menjadi melambat atau disebut periode perlambatan yang ditandai dengan
pertumbuhannya menjadi melambat atau bahkan sama sekali tidak terjadi
pertumbuhan. Pada periode tersebut, sebenarnya tumbuhan itu sedang memasuki
masa perkembangannya menuju tanaman dewasa yang ditandai dengan tidak adanya
penambahan panjang atau ukurannya, tetapi sedang berkembang menuju pada
kedewasaannya
10
Ciri-ciri
suatu tumbuhan dikatakan dewasa yaitu ditandai dengan terbentuknya bunga. Pada
bunga inilah terdapat ala kelamin betina berupa putik maupun ala kelamin jantan
yaitu benang sari yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan suatu tumbuhan.
Setelah terjadi persarian (penyerbukan), putik oleh benang sari akan dihasilkan
buah berbiji dan biji inilah yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.
2.
Pertumbuhan Sekunder
Setelah
mengalami pertumbuhan primer, tumbuhan akan mengalami pertumbuhan sekunder.
Pertumbuhan skunder hanya terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae.
Pada
tumbuhan dikotil, selain terdapat jaringan meristem primer juga terdapat
jaringan sekunder. Pertumbuhan skunder terdapat pada jaringan meristem sekunder
berupa kambium gabus atau gabus. Fungsi kambium gabus adalah bagai
perlindungan terhadap tumbuhan skunder yaitu pertumbuhan organ tumbuhan menjadi
bertambah besar ukurannya.
Pada awal
pertumbuhan, kambium hanya terdapat pada jaringan ikat pembuluh (vasis) yang
disebut kambium intravaskuler atau kambium vasis, kambium ini dapat
tumbuh ke arah yang berlawanan, yaitu yang kearah luar akan menjadi xilem dan
yang tumbuh dalam akan menjadi floem. Selanjutnya pada pertumbuhan sel jaringan
parenkim yang berbeda di antara kambium intravaskuler akan tumbuh dan berubah menjadi
kambium baru yang di sebut kambium itervaskuler.
3. Metagenesis
Pada Tumbuhan
Metagenesis
merupakan pergiliran daur hidup antara generasi generatif dan generasi
vegetatif. Biasanya kedua generasi ini berbeda morfologinya. Metagenesis pada
tumbuhan yang bisa kita lihat dengan jelas yaitu pada tumbuhan lumut dan paku.
Lumut dan paku memiliki generasi generatif yang disebut gametofit dan generasi
vegetatif yang disebut sporofit.
Tumbuhan
lumut yang sering kita lihat merupakan generasi gametofit. Generasi sporofitnya
tergantung pada gametofit untuk memperoleh nutrisi. Sedangkan tumbuhan paku
yang sering kita lihat merupakan generasi sporofit. Generasi sporofitnya yaitu
protalium.
11
D. Pertumbuhan dan
Perkembangan pada Hewan
Pertumbuhan
dan perkembangan pada hewan termasuk manusia dapat dibedakan menjadi dua fase
utama, yaitu pertumbuhan dan perkembangan embrionik serta pertumbuhan dan
perkembangan pasca embrionik.
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Embrionik.
Pertumbuhan dan perkembangan embrionik adalah fase pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup selama masa embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi
sampai dengan terbentuknya janin di dalam tubuh induk betina. Fase fertilisasi
adalah pertemuan antara sel sperma dengan sel ovum dan akan menghasilkan
zygote. Zygote akan melakukan pembelahan sel (cleavage). Zigot selanjutnya
mengalami pertumbuhan dan perkembangan melalui tahap-tahap yaitu pembelahan,
gastrulasi, dan organogenesis.
a.
Pembelahan (cleavage) dan Blastulasi.
a)
Pembelahan
Zigot akan mengalami pembelahan secara mitosis, yaitu dari satu sel
menjadi dua sel, dua sel menjadi empat sel, empat sel menjadi delapan sel, dan
seterusnya. Pembelahan sel tersebut berlangsung cepat dan akan menghasilkan
sel-sel anak yang tetap terkumpul menjadi satu kesatuan yang menyerupai buah
anggur yang disebut morula. Dalam pertumbuhan selanjutnya, morula akan menjadi
blastula yang memiliki suatu rongga. Proses pembentukan morula menjadi blastula
disebut blastulasi.
Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel
terus menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat. Morula
memiliki dua kutub, yaitu:
·
Kutub hewan (animal pole),
·
Kutub tumbuhan (vegetal pole), yang berfungsi sebagai
tempat cadangan makanan.
12
b)
Blastulasi.
Blastulasi yaitu proses terbentuknya blastula. Blastula adalah bentukan
lanjutan dari morula yang terus mengalami pembelahan. Bentuk blastula ditandai
dengan mulai adanya perubahan sel dengan mengadakan pelekukan yang tidak
beraturan dan membentuk rongga (blastosol), dan didalam blastosol tersebut
terdapat cairan sel.
b.
Gasrtulasi
Gastrula
adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah semakin
nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh. Gastrula
pada beberapa hewan tertentu, seperti hewan tingkat rendah dan hewan tingkat
tinggi, berbeda dalam hal jumlah lapisan dinding tubuh embrionya.diantaranya
yaitu:
a)
Triploblastik
Triploblastik yaitu hewan yang mempunyai 3 lapisan dinding tubuh embrio, berupa
ektoderm, mesoderm dan endoderm. Hal ini dimiliki oleh hewan tingkat tinggi
seperti Vermes, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata dan semua Vertebrata.
Triploblastik
di bedakan menjadi 3 jenis, yaitu :
·
triploblastik aselomata : tak memiliki rongga tubuh
·
triploblastik pseudoselomata : memiliki rongga tubuh
yang semu
·
triploblastik selomata: memiliki rongga tubuh yang
sesungguhnya, yaitu basil pelipatan mesoderm
b)
Diploblastik
Diploblatik
yaitu hewan yang mempunyai 2 lapisan dinding tubuh embrio, berupa ektoderm dan
endoderm. Dimiliki oleh hewan tingkat rendah seperti Porifera dan Coelenterata.
Gastrulasi yaitu proses pembentukan gastrula.
Gastrulasi. Dalam perkembangan selanjutnya, blastula akan menjadi gastrula.
Proses pembentukan gastrula disebut gastrulasi. Pada bentuk gastrula ini,
embrio telah terbentuk menjadi tiga lapisan embrionik, yaitu lapisan bagian
luar (ektoderm), lapisan bagian tengah (mesoderm), dan lapisan bagian dalam (endoderm).
Jadi gastrulasi merupakan proses pembentukan tiga lapisan embrionik. Dalam
perkembangan selanjutnya lapisan embrionik akan mengalami pertumbuhan dan
perkembangan menghasilkan berbagai organ tubuh.
13
c. Organogenesis.
Organogenesis
merupakan proses pembentukan alat-alat tubuh atau organ seperti otak, jantung,
paru-paru, ginjal, hati, dan sebagainya. Proses ortganogenesis ini
memiliki tiga bagian, yaitu:
a)
Ektoderm akan mengalami diferensiasi menjadi kulit,
rambut, sistem saraf, dan alat-alat indera.
b)
Mesoderm akan mengalami diferensiasi menjadi otot,
rangka, alat reproduksi (seperti testis dan ovarium), alat peredaran darah. Dan
alat ekskresi.
c)
Endoderm akan mengalami diferensiasi menjadi alat
pencernaan, kelenjar yang berhubungan dengan pencernaan, dan alat-alat
pernapasan.
Organogenesis merupakan proses yang sangat kompleks.
Pada mammalia, embrionya memiliki selaput embrio, yaitu amnion, korion, sakus
vitelinus, dan alantois. Selaput embrio berfungsi melindungi embrio terhadap
kekeringan, goncangan, membantu pernapasan, ekskresi, serta fungsi penting
lainnya selama berada di dalam rahim induknya.
2. Pertumbuhan dan
Perkembangan Pasca Embrionik.
Pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik adalah pertumbuhan dan
perkembangan setelah masa embrio. Pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan
yang terjadi terutama penyempurnaan alat-alat reproduksi (alat-alat kelamin),
dan biasanya pula hanya terjadi peningkatan ukuran bagian-bagian tubuh
saja.
Pada golongan hewan tertentu sebelum tumbuh menjadi hewan dewasa, membentuk
tahap larva terlebih dahulu. Pada golongan hewan tersebut pertumbuhan dan
perkembangan pasca embrionik merupakan tahap pembentukan larva sebelum tumbuh
dan berkembang menjadi hewan dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan pasca
embrionik yang melalui tahap larva ini dikenal dengan metamorfosis.
Contoh hewan yang mengalami metamorfosis adalah serangga dan katak.
Contoh hewan yang mengalami metamorfosis adalah serangga dan katak.
a.
Metamorfosis
Metamorfosis
adalah perubahan bentuk tubuh yang dialami oleh hewan dari tahap larva hingga
mencapai bentuk dewasa.
a)
Metamorfosis pada Serangga
Pada
beberapa serangga seperti kupu-kupu, lalat, nyamuk, lebah, dan kumbang, bentuk
larva dan dewasa sering hampir tidak ada kemiripan.
14
Sedangkan
pada beberapa serangga lainnya seperti belalang, lipas (kecoa), dan jangkrik,
bentuk larva (nimfa) mirip bentuk dewasa. Pada proses metamorfosis terjadi
proses fisik, yaitu pergantian kulit yang disebut molting. Serangga biasanya
mengalami empat kali molting. Pada proses ini terjadi pembentukan kulit baru
dan membentuk alat-alat tubuh yang diperlukan menjelang dewasa. Pada bentuk
dewasa (imago) telah terjadi perkembangan organ reproduksi sehingga sudah mampu
untuk bereproduksi.
Berdasarkan kemiripan bentuk larva dan dewasa, metamorfosis pada serangga dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak
sempurna.
ü Metamorfosis
Sempurna (holometabola).
Pada
metamorfosis sempurna, serangga dalam daur hidupnya mengalami
perubahan-perubahan yang mencolok pada bentuk luar dan organ tubuh dari
berbagai stadiumnya. Metamorfosis sempurna perubahannya adalah sebagai berikut
:
Telur larva pupa (kepompong) imago (dewasa)
Telur larva pupa (kepompong) imago (dewasa)
Telur menetas menjadi larva. Larva umumnya mengalami molting empat kali
sehingga terbentuk larva stadium satu hingga larva stadium empat. Contoh
serangga yang mengalami metamorfosis sempurna antara lain : kupu-kupu, lalat,
nyamuk, lebah dan kumbang.
ü Metamorfosis
Tidak Sempurna (hemimetabola)
Metamorfosis
Tidak Sempurna (hemimetabola). Pada metamorfosis tidak sempurna, serangga
mengalami perubahan bentuk dari telur hingga dewasa yang tidak mencolok dalam
daur hidupnya.
ü Tidak
mengalami Metamorfosis (Ametabola)
Tidak semua
hewan dapat melakukan metamorfosis. Contohnya sapi, kijang, manusia, dll.
b)
Metamorfosis Katak.
Pada
awalnya, katak betina dewasa akan bertelur, kemudian telur tersebut akan
menetas setelah 10 hari. Setelah menetas, telur katak tersebut menetas menjadi
Berudu. Setelah berumur 2 hari, Berudu mempunyai insang luar yang berbulu untuk
bernapas. Setelah berumur 3 minggu insang berudu akan tertutup oleh kulit.
Menjelang umur 8 minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk kemudian membesar
ketika kaki depan mulai muncul. Umur 12 minggu, kaki depannya mulai berbentuk,
ekornya menjadi pendek serta bernapas dengan paru-paru. Setelah pertumbuhan
anggota badannya sempurna, katak tersebut akan berubah menjadi katak
dewasa.
15
b.
Regenerasi
Regenasi
adalah kemampuann memperbaiki sel, jaringan, atau bagian tubuh yang rusak,
hilang, atau mati. Regenasi pada hewan ada dua macam yaitu:
ü Regenerasi
untuk memperbaiki bagiak tubuh yang rusak. Contohnya pada ekor cecak
ü Regenerasi
untuk membentuk individu yang baru. Contohnya pada cacing pipih.
Metagenesis pada hewan pada dasarnya sama dengan metagenesis pada tumbuhan.
Hewan mengalami pergiliran generasi, yaitu fase generatif (seksual) dan fase
vegetatif (aseksual) secara bergantian.
Hewan yang mengalami metagenesis misalnya
golongan Cnidaria. Contoh hewannya yaitu Hydra dan Ubur-ubur. Perhatikan Gambar
di bawah ini. Ubur-ubur memiliki dua fase dalam daur hidupnya, yaitu medusa dan
polip. Medusa merupakan fase seksual (generatif) dan polip merupakan fase
aseksual (vegetatif).
16
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pertumbuhan adalah suatu proses penambahan jumlah dan volume sel pada makhluk
hidup yang bersifat kuantitatif dan irreversible, sedangkan perkembangan adalah
suatu proses menuju tingkat kedewasaan yang bersifat kualitatif.
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dan tumbuhan dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal. Faktor internal meliputi Gen dan Hormon, sedangkan
faktor eksternal meliputi cahaya, suhu, kelembapan udara, air dan unsur hara
tanah, derajat keasaman.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan terdiri dari pertumbuhan primer dan
pertumbuhan sekunder. Sedangkan pada hewan terdiri dari pertumbuhan embrionik
dan pasca embrionik. Kemudian pada saat hewan dan tumbuhan dewasa, maka
selanjutnya akan mengalami pergiliran generasi yang disebut Metagenesis.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://rhasavirha.blogspot.co.id/2013/12/makalah-pertumbuhan-dan-perkembangan.html
Kistinnah,
Idun, Sri Lestari, Endang..2009. Biologi mahluk hidup dan lingkungannya SMA/MA.
Jakarta. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
18
Langganan:
Postingan (Atom)